Di Minggu ketiga tepat tanggal 22 Februari 2020 kita selalu ber-istiqomah melingkar bersama untuk sinau bareng , yang pada edisi kali ini mengambil tema  “CASH BACK”. Teman – teman penggiat bergotong – royong menggelar tikar dan memasang backdrop  untuk mempersiapkan acara untuk sinau bareng yang kali ini ber tempat di halaman studio KIU Kauman Somoroto. Dan juga pada malam ini kita dibersamai oleh rombongan teman-teman dari Ngawi yang ikut sinau bareng dan juga bersilaturahmi ke Ponorogo.
Mas Koko yang kali ini menjadi moderator mempersilahkan Mas Kholid untuk membuka acara dengan membaca Wirid dan Sholawat dilanjutkan dengan membaca mukadimah “Cash Back”, yang bisa diartikan sebagai pengembalian tunai dari penjual /penyedia ke pelanggan atau kalau dalam kehidupan agama bisa dimaknai sebagai pahala, rizki, maupun surga.
“Apakah kita pantas disebut pelanggan dan Allah adalah penyedia?”  Mbah Nun pernak ngendikan karena sebenarnya urusan kita kepada Allah adalah urusan cinta, dan Allah dengan lembut datang dan berkata “An la tuhasibNii wa la uhasibtum” Mari sini Kudekap, tak usah menghitung-hitung pahala-Ku, supaya tak Kuhitung-hitung dosa mu.
Pak Andik merespon dengan mengakaitkan dengan Al Qur’an Surat At Talaq Ayat 2-3 beliau teringat dengan ngendikanipun Mbah Nun  bahwa bila kita bertaqwa akan memperoleh solusi atas setiap  masalah kita dan akan mendapatkan rezeki dari arah yang tidak terduga-duga dan bila kita bertawakkal Allah SWT akan menyusun hitunganNya kemudian memenuhinya dan menyampaikan ke sesuatu yang diidamkan sepanjang dalam kebaikan ilmuNya.
Kemudian Mas Koko mempersilahkan Jamaah yang lain untuk merespon tema pada malam hari ini, dan Mas Suntoro yang telah menyiapkan catatan kecil dari rumah merespon dengan membacakan catatan tersebut, yang isinya “ Suatu kalimat kecil yang tak asing ditelinga kita namun sangat mengganggu kita untuk mencapai ketuhanan, puncak dari kenikmatan adalah klimaks dan puncak dari ibadah adalah kusyuk , suatu kekusyukan takkan mampu kita gapai ketika kita masih berfikir apa yang kita dapat dari suatu usaha yang kita lakukan. Suatu jalan sunyi layak kita tempuh untuk mencapai keheningan, jalan sunyi yang akan mampu membebaskan kita dari belenggu fikiran kita yang mungkin sudah tercemar dengan berbagai asumsi yang kita buat. Cashback adalah suatu belenggu yang kita harus mampu beranjak atau keluar agar ada yang kita lakukan atas dasar cinta dan ketulusan. Semakin malam semakin gayeng sinau bareng pada malam hari ini, sejenak kita dihibur oleh Trio Indra, Lambang dan Mas Gete yang menyanyikan  lagu Sugih Tanpa Bondho yang dibawakannya secara akustik. 
Mas Tiyok dari Ngawi  juga ikut urun respon tema pada malam hari ini, yang seharusnya memberi “Cashback” adalah kita karena dari awal atau sejak dalam kandungan diberi segalanya oleh Tuhan dengan berbagai fasilitas dari-Nya dan kita wajib mengembalikan kepada-Nya dalam bentuk ibadah yang tentunya semua itu kita lakukan sebagai wujud terima kasih  dan bersyukur atas segala kenikmatan yang Tuhan berikan kepada kita yang begitu melimpah. Kembali kita dihibur oleh trio Indra, Lambang, Mas Gete yang kali ini membawakan lagu dari Bang Iwan Fals berjudul Bongkar.
Pak Muis yang juga hadir pada malam hari ini untuk sinau bareng juga memberikan responnya atas tema pada malam hari ini, kita tidak selalu membeli pemberian dari Tuhan, Karena Tuhan memberi rahmatNya kepada siapapun yang akan diberi, dan atas semua yang telah Tuhan beri kepada kita seharusnya kita lah yang membayar kepada Tuhan dengan menjalankan Rukun Islam dan ibadah yang lainnya. Jangan lah kita selalu mengikatkan diri dengan cashback dari Tuhan karena kalau kita mengharapkan balasan dariNya maka kita belum termasuk hamba yang ikhlas, walaupun ikhlas itu berat kita harus terus menerus belajar supaya terbiasa. Beliau juga banyak menceritakan tentang kisah-kisah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tentang hal iklas tersebut. 
Tanpa Terasa waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 WIB, lalu Mas Koko meminta Pak Muis untuk memuncaki sinau bareng pada malam hari ini dengan memimpin Doa, dilanjut bersama-sama melantukan Hasbunallah. Semoga kita semua dapat melingkar dan sinau bareng bulan depan di Rutinan Majelis Mayarakat Maiyah Waro’ Kaprawiran, Amin. Salam.    =riddhoci=