Reportase Majelis Masyarakat Maiyah Waro' Kaprawiran
Edisi September 2019

Tempat rutinan Waro' Kaprawiran edisi September ini tidak di tempat biasanya, tempat baru ini membawa niat dan semangat baru juga. Rencananya memang dari dulu untuk sekali-kali "jelajah milangkori" ke desa-desa untuk menggelar rutinan. Bulan ini bertempat di rumah Pak Andik di setono, terima kasih telah diberikan tempat untuk rutinan.

Ustad Arif membuka rutinan malam ini dengan Al-Fatihah dan sholawat. Semoga berkah dan semua selalu dalam lindungan Allah. Amin. Tema malam ini adalah Tiyang, bisa berarti Manusia atau cagak/penyangga. Mbah Langgeng diminta yang pertama membahas tema malam ini, beliau bercerita, sejatinya manusia itu hidup mencari bolongan/lubang. Tanpa kita sadari, Mulai bernafas sampai buang air pasti kita membutuhkan lubang. Sekarang, tinggal kita mencari, apa yang akan kita lakukan untuk mengisi lubang itu untuk kita benar-benar menjadi manusia.

Mas Khoiron ikut menambahi tentang tema malam ini dengan membahas manusia dengan 3 terminologi dari Mbah Nun, 1. Manusia Nilai, 2. Manusia Pasar dan Manusia Istana. Terus, Manusia yang mana kita sekarang ini? Ustad Arif mengartikan Tiyang itu Penopang/Cagak. Begitu juga Tiyang/Manusia itu bisa diartikan, Ma = Manusia, Nusia = Melakukan yg sia-sia. Memang manusia itu biasa melakukan kesia-siaan/tempat lupa. Tapi, Tiyang/Manusia yang baik itu harus baik dan kuat untuk bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya Mas Anwar, membahas tema malam ini dengan mengutip hadist "Sebaik-sebaik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain". Pak Andik ikut menambahi pembahasan tentang tema Tiyang/Manusia malam ini ada dalam 9 Azas Maiyah yang Habluminallah dan Habluminnas. Baik kepada Allah harus baik kepada manusia. Pak Yasin menganalogikan mencari sejatinya Tiyang/Manusia dengan Parabola, kalau menghadapnya tidak pas, maka penerimaan sinyalnya tidak bagus, penangkapan gambarnya juga tidak akan baik, jadi kita harus menguatkan "sinyal" kita untuk menangkap hidayah Allah, sehingga kita menjadi Manusia yang baik, bermanfaat untuk manusia lain.

Setelah Pak Andik, Mas Kholid membahas tema Tiyang/Manusia malam ini dengan "Pisau" Pancamayakosha. Semampu-mampunya, malam ini Mas Kholid mengajak untuk sinau tentang Pancamayakosha. Pancamayakosha itu adalah: Anamaya Kosha, Pranamaya Kosha, Manomaya Kosha, Vijnanamaya Kosha, dan Anandamaya Kosha. Satu persatu lapisan pada manusia dalam Pancamayakosha coba dibahas pada malam ini dengan bekal reportase mocopat syafaat bulan ini. Mas Koko menambahi pembahasan malam ini, meskipun kita malam ini tidak bisa detail membahas Pancamayakosha, secara tidak langsung malam ini kita sudah membahas kosha-kosha tersebut, meskipun dengan terminologin lain. Selanjutnya Mas Aris yang ikut membagikan pemahaman dan pengalamannya tentang menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lain. Mas Ridho menggunakan "Pisau" dari Tajuk Mbah Nun untuk membahas apa itu Manusia Nilai, Manusia Pasar dan Manusia Istana. Dari pemahaman beliau, Manusia Pasar bisa menjadi Manusia Nilai jika perniagaannya untuk Dunia Akhirat, bukan hanya untuk keuntungan dunia saja.

Meskipun yang kita bahas malam ini tidak sampai tuntas dengan masih banyak pertanyaan-pertanyaan, yang penting kita mau terus sinau dengan istiqomah. Bersamaan Rutinan Waro' Kaprawiran Malam ini, sedang berlangsung Sinau Bareng di berbagai daerah, ada di Jombang, di Lampung, di Blitar, di Kebumen, di Tuban dan lainnya, semoga semua mendapat berkah dan istiqomah. Amin

Tidak untuk menyimpulkan tentang pembahasan tema malam ini, tapi yang bisa kami garisbawahi, untuk menuju menjadi manusia seutuhnya, kita harus berbuat baik terus/nandur kebaikan terus kepada manusia lain. Sebelum rutinan malam ini ditutup, seluruh yang hadir melantunkan Hasbunallah (cukuplah Allah bagi kita, penolong kita, tempat mengadu kita).

Selanjutnya Do'a dipimpin oleh Ustad Arif, semoga berkah dan terus istiqomah. Amin. Setelah acara ditutup, seluruh yang hadir menikmati hidangan dari Pak Andik, semoga apa yang dihajadkan Pak Andik dikabulkan dan dilancarkan semua urusannya oleh Allah. Amin. (GAB)