Reportase Majelis Masyarakat Maiyah
Waro’ Kaprawiran Edisi Juli 2019

Pak Sabarudin namanya, kata beliau saat memperknalkan diri, entah nama asli apa tidak, rumahnya Desa Pondok, Badabadan. Jarak rumahnya dengan acara rutinan Waro' Kaprawiran sekitar 15 km, beliau datang dengan jalan kaki. Sungguh berkah malam tadi, beliau tiba langsung duduk bersila saat sesi Wirid dan Shalawatan. Tanpa ragu beliau langsung mengikuti membaca Wirid dan Shalawatan dengan semangat dan penuh suka cita. Mungkin yang agak aneh, beliau tidak bermain sosial media, hp biasa saja tidak bawa, terus tahu ada acara WK dari mana? Dugaan kami, beliau malam tadi sedang berjalan entah tujuannya kemana, kemudian melewati tempat acara yang kebetulan di pinggir jalan raya, beliau langsung ikut gabung acara begitu saja. Terlihat beliau begitu serius mengikuti rutinan malam tadi, ya disambi ngopi dan ngudud rokok yang ditawarkan oleh Jamaah sebelahnya. Tema Waro' Kaprawiran tadi malam adalah Slow-e-motion, bisa dimaknai jangan tergesa-gesa terutama dalam hal persaingan dunia seperti mengejar sukses jabatan, gelar, kekayaan dan lainnya, karena sukses tiap manusia itu takarannya beda-beda. Lebih dikerucutkan lagi pemaknaannya menjadi kita harus sabar dan ikhlas ridho menerima apapun dari Allah supaya Allah juga ridho kepada kita. Pada tataran sabar dan ikhlas ini yang kami semua yang hadir bisa belajar kepada pak sabarudin, karen beliau pelaku dan kami semua yang hadir masih dalam tataran membicarakan atau men-sinauinya. Benar-benar tadi malam Allah mengirim Pak Sabarudin untuk menjadi "Guru" sabar kita dalam Majelis ilmu Waro' Kaprawiran. Wallahu a'lah bisshowab. Amin