Reportase Majelis Masyarakat Maiyah Waro
Kaprawiran, 18 Mei 2018.
Malam Ahad (18/05/2018), Pelataran studio KiU
tampak sedikit ramai. Sedang berlangsung Majelis Masyarakat Maiyah Waro'
Kaprawiran edisi bulan Mei dengan tema
"ASHIYA(P)M". Selain dari Jamaah Waro’ Kaprawiran sendiri,
dulur-dulur dari IPNU dan PMII Cabang Ponorogo kebetulan malam itu juga ikut
hadir Qiyamu Lail bulan Ramadhan
dengan nyinaoni bersama manfaat dan
hakikat ibadah puasa Ramadhan.
Acara malam itu dimulai dengan pembacaan Wirid
dan Shalawat Maiyah bersama-sama, untuk lebih memantapkan dan meneguhkan hati Gondelan Klambine Kanjeng Nabi Muhammad
SAW. Karena Selain Allah SWT, hanya Beliaulah yang bisa menolong kita di Dunia
dan di Akhirat nanti dengan Syafaatnya. Selain itu juga, semoga dengan pembacaan
Wirid dan Shalawat, “suhu” politik yang memanas pasca Pemilu 2019 lebih adem,
ayem, tentrem. Amin
Bulan Ramadhan, selalu identik dengan ibadah
"khas" nya seperti sahur, puasa, teraweh, dll. Dilain sisi, adakah
yang mampu menangkap substansi dari ibadah-ibadah tersebut? Ibadah shiyam atau
puasa, sejatinya ialah ajang latihan untuk imsak, alias menahan diri alias
self-control. Bagaimana kita menahan untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya
kita mampu, namun kita tahan untuk kemaslahatan diri bahkan kemaslahatan alam
semesta.
Self-controlling tadi, bila dilatih dengan baik
di momen Ramadhan ini, akan berbuah kepada kematangan pola berfikir dan
bersikap. Suatu logistik yang penting untuk "berpuasa" di bulan-bulan
lainya setelah Ramadhan.
Sinau dalam Majelis Masyarakat Maiyah Waro
Kaprawiran edisi Mei 2019 ditutup dengan lantunan Sholawat khas jamaah maiyah, yaitu
Shohibu Baiti dilantuntan secara berjamaah. Kemesraan bertambah manis saat mas
Koko mempersilahkan para hadirin untuk menyantap hidangan sahur yang hangat dan
nikmat. Ada yang bilang, bahwa tanda perkumpulan yang di Ridho-i Allah SWT
adalah perkumpulan yang menghasilkan kebahagiaan di dalamnya. Dan saya yakin
dan optimis bahwa Ridho Allah menyertai kumpulnya _poro sedulur_ sehati di
bulan suci ini. Asiyaaaaap. (Hanif Muhammad Ihsan)
Sosial Media