"Lanang ora brengosan, ora ngopi, ora ngerokok enek wong wedok lewat ora suit-suit....lha njur ngopo dadi wong lanang" CN

Didalam kehidupan tidak bisa dipungkiri kaum adam utamanya tidak bisa terlepas dari budaya Ngopi. Bukan hanya kalangan bawah namun kalangan elit pun tidak luput dari budaya ini. Dalam beberapa dekade terakhir kopi menjadi semakin tren dalam kalangan berbagai sekmen, mulai dari sebuah kebutuhan sampai dengan gaya hidup. Dari yang awalnya untuk suplemen untuk melakukan kegiatan maupun diskusi agar tidak ngantuk dan tidak tegang, dan berkembang menjadi tren anak muda untuk meracik berbagai olahan kopi yang disajikan barista.

Mungkin dari kita sudah tidak asing lagi degan Syaikh Ihsan Jampes kediri, meski beliau tidak setenar ulama-ulama lainya namun karya beliau yang bernama nama Irsyad al-Ikhwan fi Bayani Ahkam Syurb al-Qahwah wa ad-Dukhan (Petunjuk untuk Saudara tentang Penjelasan Hukum Minum Kopi dan Menghisap Rokok) bisa menjadi referensi tepat untuk urusan kopi dan rokok. Syekh Ihsan berkomentar, “Karena itulah kopi sudah menjadi kebiasaan minuman bagi para orang saleh dan ulama yang giat beramal sebagaimana yang terlihat dalam perkumpulan mereka.” Jadi ulama-ulama dahulu sebagian menggunakan kopi untuk mereka mendekatkan diri kepada Allah, supaya wiridan ataupun mendengarkan pelajaran dari guru lebih fokus dan tidak merasa kantuk. Tidak salah jika sebagian besar santri pondok menggunakan kopi sebagai suplemen untuk menimba ilmu di pesantren. Dan dari hal tersebut kita bisa menarik kesimpulan bahwa apapun kalau ditempatkan pada tempat yang semestinya akan menjadi manfaat yang luar biasa.

Dalam kitab itu penulis hampir tidak menukil ayat AlQuran dan Hadist kecuali 1-3 ayat yang tidak langsung tersambung dengan tema besarnya, karena memang tidak ada yang membahas masalah kopi dan rokok . Beliau memposisikan kopi dan rokok di posisi netral mempelajari kandungan seperti kutipan di bawah ini.
  Manfaat kopi
 1.) Kopi dapat bermanfaat untuk   membangkitkan kekuatan otak dan meningkatkan kerja pikiran.
(2)         Kopi dapat mengurangi tidur.
(3)         Kopi memiliki pengaruh terhadap otot-otot dan urat saraf sehingga aliran darah didalamnya menjadi lancar (Irsyadul Ikhwan h. 27).

Masyarakat sekarang juga membuat gathuk-matuk dari kata Ngopi menjadi Ngolah Pikir, ngobrol pintar dan banyak juga yang lain. Di beberapa kesempatan ketika bertemu dengan orang banyak pengalaman dan mau membagi tentang kemaslahatan dikatakan ngobral pemikiran. atau diwaktu yang tidak tepat bertemu dengan orang yang bercerita tentang kebenaran dan kebaikan dirinya sendiri  ngopi  berubah menjadi arena pembelajaran menata hati Karena memang banyak hal, banyak karakter yang kita temui di warung kopi.

Dari mukadimah tersebut maka Waro’ Kaprawiran ingin mengupas tentang Apa apa hubungan kehidupan ini dengan kopi dan bagaimana kita menyisipkan budaya ngopi dengan bermaiyah didalamnya. Almarhum Mbah Ridho (Sesepuh Waro’ Kaprawiran) sering kali mendefinisikan  Ngopi itu ngobrol inspirasi sering kali beliau merencanakan kegiatan di warung kopi entah itu acara HAUL pesantren atau membicarakan perkembangan Waro' Kaprawiran saat itu,  karena memang dapat perintah pertama dari CN adalah mencari mbah Ridho saat WK terbentuk.  Dan tidak salah Ketulusan, loyalitas,  kesabaran Ketokohan dan sikapnya yang biasa saja, kiai yang ajur ajer dengan siapa saja, bisa tiba-tiba bersama pejabat setengah jam kemudian berada di sawah dan bersikap biasa sebagaimana petani lainnya dan sikap yang biasa itu membuat orang segan.