Arti
bahasa Perang adalah sebuah aksi fisik dan non fisik
(dalam arti sempit, adalah kondisi permusuhan dengan menggunakan
kekerasan) antara dua atau lebih kelompok manusia untuk melakukan dominasi di
wilayah yang dipertentangkan. Perang secara purba di maknai sebagai
pertikaian bersenjata yang selama ini disebut perang hampir pasti menempuh
jalan radikal. pertikaian beda pendapat, perebutan wilayah, merebut nilai
ekonomi tertentu kemudian di timbang nilai kepentingan masing-masing dan tidak
mencapai kesepemahaman. Perbedaanlah yang menjadi ujung akar permasalahan
sehingga perang terjadi.
Kata
perang (purba) lebih sering digunakan dalam konteks adu fisik hingga kemudian
nabi Muhammad SAW manusia idola sepanjang masa punya pemikiran yang dasyat.
setelah perang Badr usai dan di menangkan dengan jerih payah bala kringat darah
tentara muslim, betapa mengejutkan, -"kita baru saja keluar dari perang
kecil"- sabda beliau.
Saya
coba membayangkan menjadi salah satu tentara perang pasukan islam pada saat
itu, sudah pasti kadar keimanan yang jauh berbeda antara jamaah zaman Now
dengan sahabat Beliau. Terbayang saat itu dimana rasa lelah belum hilang
kemudian mendengar itum beliau di atas otomatis mindset langsung berfikir --wes
arep perang maneh -- saat itu emosi masih terbawa ada rasa lelah, capek ndak
ingin lagi terjun di medan perang yang sama. Ternyata ada perang yang lebih
besar -- Perang apa itu ya Nabi tanya salah seorang sahabat "Perang
Melawan Diri sendiri" teeeet..... kapan kira2 nabi nyeting kata2 ini di
momentum yang tepat apakah pada saat perang yang begitu besar Nabi juga
memikirkan bagaimana menegemen kepribadian umatnya hingga momentum itu menjadi
demikian tepat hingga mudah di ingat sampai saat ini.
Perang
Roso inilah perang paling besar. Perang
melawan kemalasan, perang melawan keinginan, perang melawan prasangka , perang
melawan nafsu dan lain sebagainya. Dan
sekali lagi perang adalah salah satu bentuk solusi penyelesaian masalah dijalur
radikal. Dia harus menembak mati kepentingan yang tidak berpihak di pihak yang
sama. Demikian juga seharusnya kita berperang dengan roso. Perang itu hanya ada
kalah atau menang tidak ada perang damai.
Di
salah satu maiyahan mbah Nun ngendiko Setiap hari didalam diri kita berperang
antara kurawa melawan pandawa siapa yang kita menangkan siapa yang di kalahkan
sama sekali bukan urusan diluar diri kita. Dan orang yang datang kesebuah
lingkaran disana bertujuan menuju Allah dengan jalan sebisa mungkin gondelan
klambine Rosululloh mereka telah memenangkan pandowo didalam dirinya hingga ia
sendiri disebut sorang kesatria, bukan orang lain yang menyebutnya tapi ia
adalah seorang kesatria atas dirinya sendiri.
Sosial Media